Jenis-Jenis Kamera Dalam Multimedia

Dalam perkembangannya kamera mempunyai banyak perubahan baik dari segi bentuk maupun kemampuan yang dimilikinya. Pada Saat ini kamera sanggup dikelompokkan menjadi 2 bab yaitu kamera analog dan kamera digital. Kamera analog mengambil gambar dari cahaya yang ditangkap lensa, kemudian menyimpan kesannya pada negative film. Pada kamera digital terdapat perangkat sensor yang digunakan sebagai penangkap gambar CCD (Charged Coupled Device) dan CMOS (Complementary Metal Oxide) lebih dari jutaan pixel (picture element). Sensor yang dimaksud ialah suatu chip yang terletak sempurna di belakang lensa. Semakin banyak jumlah pixel pada sensor, maka gambar yang dihasilkan akan semakin detail.

Sensor yang banyak digunakan oleh produsen berupa semikonduktor dengan nama CCD (charged-couple device semiconductor) dan CMOS (complementary metal-oxide semiconductor). Kualitas maupun ukuran dari sensor ini salah satu dari faktor penting yang mensugesti kualitas dari gambar yang akan dihasilkan. Media penyimpanan data digital gambar pada kamera digital terpisah dengan media penangkap cahaya. Media penyimpanannya biasa disebut memori mempunyai banyak sekali macam jenis bergantung dari produsen pembuat kamera. Media penyimpan yang umum digunakan ialah tipe-tipe Compact Flash(CF), Secure Digital(SD), Multi Media Card (MMC), Memory Stick (MS) dan XD.

Baca Juga: Cara Menggunakan Kamera dan Prinsip Kerja Kamera dalam Multimedia

Pada Saat ini terdapat banyak beredar kamera digital dari banyak produsen kamera, dengan kemampuan baik dari jumlah pixel, kapasitas memori, dan fiturfitur aksesori lainnya. Secara umum kamera sanggup dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:

1) Kamera Pocket
Kamera pocket atau biasa disebut juga kamera saku, lantaran mempunyai ukuran yang kecil dan gampang dibawa ke mana-mana serta sangat mudah dan gampang digunakan lantaran tidak perlu melaksanakan pengaturan apapun dan yang paling penting yaitu fotonya niscaya jadi lantaran semuanya sudah diatur oleh kamera. Makara dalam hal ini sang fotografer tidak perlu ikut campur problem teknis kamera, pokoknya bidik dan jepret (point and shoot). Namun pada dikala ini kamera pocket telah cukup berkembang dengan banyak sekali macam akomodasi ibarat lensa zoom.


2) Kamera SLR
Kamera SLR (Single Lens Reflex atau Cermin Lensa Tunggal), kamera ini disebut SLR lantaran cara kerja kamera ini yaitu pembidikannya dipantulkan melalui prisma dan cermin kemudian diteruskan pada lensa utama sehingga tidak terjadi imbas paralaks (perbedaan bidikan dan hasil gambar yang ditangkap kamera) ibarat yang terjadi pada kamera jenis range finder. Dengan kamera jenis ini, fotografer harus memilih kecepatan shutter speed (kecepatan rana), aperture (bukaan diafragma) serta fokus, maka di sini fotografer ialah si penentu kualitas foto, apakah jadi kabur tidak karuan atau lebih indah dari aslinya. Dengan kamera SLR sang fotografer sanggup berkreasi sebebasbebasnya dengan menciptakan efek-efek tertentu dengan cara menciptakan kombinasi yang berbeda antara shutter speed dan aperture. Selain itu, kamera SLR sangat banyak asesorisnya ibarat banyak sekali jenis lensa, filter dan lain-lain. Dengan berkembangnya teknologi di bidang fotografi, maka dikala ini kamera SLR juga memliliki kemampuan yang serba otomatis yang menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan, ibarat fokus otomatis, kecepatan rana otomatis, dan bukaan diafragma otomatis, Namun selain sanggup disetel otomatis, kamera tersebut sanggup disetel manual. Kamera jenis SLR paling banyak digunakan oleh amatir maupun profesional, selain lantaran kemampuannya, memakai kamera jenis ini berdasarkan mereka lebih menantang (mungkin maksudnya lebih ruwet lantaran harus menyetel ini dan itu.


3) Kamera Range Finder
Disebut Kamera Range Finder lantaran kamera ini pembidikannya secara eksklusif tanpa melalui lensa utama (sama dengan kamera pocket) beberapa fasilitasnya ibarat dengan kamera SLR, ibarat pengaturan diafragma, kecepatan rana, penyetelan fokus serta sanggup ditambah asesoris ibarat filter dan lain-lain. Kamera jenis ini kini sudah tidak terkenal lagi.


4) Kamera Medium Format
Kamera Medium Format mempunyai cara kerja yang hampir ibarat dengan kamera jenis SLR namun dengan ukuran film yang digunakan lebih besar yaitu 120 mm. Dengan ukuran film tersebut maka pembesaran yang dihasilkan akan lebih baik dari pada memakai film 35 mm. Kamera ini biasanya digunakan pada pemotretan Still Life (benda tidak bergerak), model, atau pun untuk keperluan keperluan bisnis ibarat iklan dan majalah yang membutuhkan hasil gambar yang besar.


Baca Juga: Sejarah Fotografi dari Tahun ke Tahun Dalam Perkembangan Multimedia

5) Kamera Large Format
Kamera Large Format disebut juga View Kamera, ibarat pada namanya kamera jenis ini memakai film yang lebih besar, yaitu ukuran 4x5 inci atau 8x10 inci. Jika menginginkan hasil cetak ukuran yang sangat besar dengan kualitas yang sangat manis biasanya memakai kamera ini. Kamera ini biasanya hanya digunakan untuk pemotretan yang lebih khusus ibarat foto udara dan foto arsitektur dari jarak erat tanpa menimbulkan distorsi (minimal).


6) Kamera Instan
kamera instan mempunyai kelebihan yaitu kecepatannya dalam menghasilkan gambar. Dengan kamera ini kita tidak perlu repot-repot melaksanakan proses basuh cetak film, alasannya ialah beberapa detik sesudah simpulan pengambilan gambar, maka kesannya akan eksklusif jadi. Namun di samping kelebihan yang dimiliki, kamera inipun mempunyai kekurangan. Karena film yang digunakan ialah film instan, yang tentunya tidak mempunyai klise, maka hasil pemotretan tidak memungkinkan untuk dicetak ulang.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel