Kelebihan Dan Kelemahan Topologi Hybrid

Setiap perkembangan teknologi tentu akan mempunyai imbas masing-masing sehingga tentunya setiap perkembangan teknologi mempunyai kelebihan atau keunggulan semoga teknologi tersebut bisa menciptakan kinerja menjadi lebih efisien.

Akan tetapi tentunya setiap perkembangan teknologi mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tentu saja ini juga berlaku pada teknologi hybrid, meskipun teknologi hybrid ini adonan antara 2 topologi yang berbeda sehingga tentunya dari adonan 2 teknologi tersebut akan lebih banyak manfaat yang bisa didapatkan.


Baca Juga:Pengertian dan Karakteristik Topologi Hybrid

Kelebihan Topologi Hybrid

Topologi Hybrid merupakan adonan dari 2 topologi jaringan yang berbeda, sebagai rujukan ialah adonan antara topologi bus dan topologi star. tentunya dari masing-masing topologi dasar akan mempunyai beberapa kelebihan. berikut ialah kelebihan topologi Hybrid

  1. Dengan topologi hybrid tentunya kita bisa menggabungkan 2 topologi yang berbeda sehingga untuk membangun jaringan yang lebih luas kita tidak perlu untuk membongkar jaringan yang sudah ada tetapi kita tinggal menggabungkan saja.
  2. Topologi hybrid Lebih Fleksibel dan efisien, tentu saja topologi ini sanggup diterapkan pada lingkungan topologi yang berbeda.
  3. Topologi Hybrid sanggup dilakukan Custom Jaringan sehingga cara pengeturan jaringan sanggup diadaptasi untuk sanggup mencapai tujuan tertentu.
  4. Aliran data sanggup bekerja secara maksimal meskipun memakai dengan menggabungkan 2 topologi jaringan yang berbeda.
  5. Membudahkan untuk menambah node atau perangkat jaringan yang baru.
  6. Apabila terjadi kerusakan pada link jaringan maka jaringan yang lain tidak akan terganggu.
  7. Kecepatan jaringan lebih konsisten lantaran tentunya merupakan adonan dari kelebihan dari topologi pembawa.

Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Firewall Pada Jaringan Komputer

Kekurangan Topologi Hybrid

Meskipun mempunyai aneka macam kelebihan tetapi tentunya topologi hybrid juga mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya

  1. Pengelolaan jaringan lebih sulit, lantaran selain teknisi jaringan harus mempunyai kemampuan lebih untuk menganalisa kerusakan pada 2 topologi yang berbeda.
  2. Biaya untuk membangun topologi jaringan ini lebih mahal lantaran tentunya membutuhkan banyak perangkat yang dipakai untuk menghubungkan 2 topologi jaringan berbeda.
  3. Biaya perawatan juga lebih mahal.
  4. Instalasi dan Konfigurasi jaringan sangat rumit lantaran niscaya ada minimal 2 topologi jaringan yang berbeda.  

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel